KURIKULUM DI DUNIA

Oval: Nama: Nur Khasanah
Nim: 34201300179
Pendidikan Matemtaika


Flowchart: Punched Tape: KURIKULUM DI DUNIA






   
UNISSULA (Universitas Islam Sultan Agung )
Text Box: KURIKULUM DI INDONESIA 


Kurikulum di Indonesia pertama di bentuk pada tahun 1974, yang diberi nama Rencana Pembelajaran 1974. . Kurikulum ini pada saat itu meneruskan kurikulum yang sudah digunakan oleh Belanda karena pada saat itu masih dalam proses perjuangan merebut kemerdekaan. Kurikulum ini lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain. Yang diutamakan termasuk pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat, materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani. Setelah rencana pembelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum Indonesia mengalami penyempurnaan yang disebut Rencana Pelajaran Terurai 1952.Kurikulum ini fokusnya pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral (Pancawardhana). Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi yaitu moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah. Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis. Terjadi penyempurnaan lagi di tahun 1968 yang merupakan pembaharuan kurikulum 1964 yaitu dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Pada tahun 1975 terjadi pergantian kurikulum di sebut kurikulum 1975 yang menekankan pada tujuan agar pendidikan lebih efisien dan efektif. Setelah tahun demi tahun berlalu terbentuk lagi kurikulum 1984 yang mengusung process skill approach. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL). Kurikulum 1994 dan kurikulum suplemen 1999 merupakan kurikulum yang sangat padat untuk siswa, bahkan kepadatan itu memicu kritik yang selalu bertebaran. Di ikuti oleh kurikulum suplemen 1999 tapi perubahannya lebih menekankan pada sejumlah materi pelajaran. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan. Pada era selanjutnya kurikulum yang dikembangkan diberi nama Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KBK adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah (Depdiknas, 2002). Kurikulum ini menitik beratkan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap serangkat kompetensi tertentu. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP ini merupakan bentuk implementasi dari UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan. Kurikulum dipahami sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, maka dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, pemerintah telah menggiring pelaku pendidikan untuk mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk kurikulum tingkat satuan pendidikan, yaitu kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan. Pada tahun 2013 terbentuk lagi kurikulum 2013 yang menekankan rasa kemandirian pada siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang di inginkan oleh guru. Kurikulum ini juga termasuk memberatkan siswa dalam mencari  materi yang belum di pelajari olehnya. Ini menitikberatkan siswa untuk mencari guru les privat. Mereka bahkan tidak mulai mengerti rasa sosial pada sesama guru. Terkadang ada rasa bingung dengan pekerjaan yang dilakukan oleh guru. Tapi kurikulum 2013 pemerintah menunjukkan untuk peserta didik agar selalu mencari informasi yang belum diketui olehnya, agar ilmu itu tidak hanya di lingkungan sekolah, tapi bisa mencapi di lingkungan luar.
Text Box: KURIKULUM DI SINGAPURA 


Sistem pendidikan Singapura didasarkan pada pemikiran bahwa setiap siswa memiliki bakat dan minat yang unik. Singapura memakai pendekatan yang fleksibel untuk membantu perkembangan potensi para siswa. Untuk memaksimalkan potensi mereka, siswa diarahkan menurut kemampuan belajar mereka sebelum menguasai tahap orientasi. Kurikulum pada Sekolah Lanjutan di Singapura dikenal di seluruh dunia atas kemampuannya untuk mengembangkan siswa melalui pemikiran yang kritis dan keterampilan intelektual. Singapura memiliki sejumlah sekolah internasional yang memberikan ijin masuk untuk para siswa asing dan penduduk setempat. Beberapa sekolah internasional menentukan persyaratan minimum pada saat melakukan pendaftaran, seperti kemampuan bahasa atau kewarganegaraan. Kriteria tiap sekolah berbeda. Departemen Pendidikan Singapura (Ministry of Education) tampaknya lebih banyak bekerja dan memberi perhatian besar pada pengembangan pendidikan ketimbang memanfaatkan pendidikan sebagai sumber rezeki bagi oknum atau pegawai-pegawai departemen itu. Pusat Keunggulan Pendidikan Singapura, Pusat Pendidikan Dunia. Selama bertahun-tahun, Singapura telah berkembang dari sistem pendidikan ala Inggris yang tradisional menjadi sistem pendidikan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individual dan mengembangkan bakat. Keunggulan sistem pendidikan di Singapura terletak pada kebijakan dua-bahasa (Bahasa Inggris/Melayu/Mandarin/Tamil) dan kurikulumnya yang lengkap dimana inovasi dan semangat kewiraswastaan menjadi hal yang sangat diutamakan. Para individu menunjukkan bakat-bakat yang berkaitan satu sama lain dan kemampuan untuk bertahan dalam lingkungan yang penuh dengan persaingan, dipersiapkan untuk sebuah masa depan yang lebih cerah. Pada tahun 1992 Singapura mulai menekankan pemecahan masalah di dalam kurikulumnya. Pemecahan masalah mataematika dipusatkan dalam pembelajaran matematika yang di dalamnya menyangkut kemahiran, kemampuan/keterampilan dalam menerapkan konsep-konsep matematika dalam berbagai situasi masalah, seperti yang dijabarkan oleh Kementrian Pendidikan Singapura, Mathematical problem solving is central to mathematics learning. It involves the acqulsition and application of mathematics concepts and skill in a wide range of situation. Including non-routine, open-ended and real-word problems (Clark, 2009). Kemampuan matematika siswa di Singapura telah lebih maju. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah (problem solving) menjadi tujuan utama dalam pembelajaran matematika di Singapura. Foong (2002) menyatakan bahwa dalam kurikulum matematika di Singapura kini, kemampuan penyelesaian masalah merupakan tujuan dari proses belajar mengajar matematika.

Text Box: KURIKULUM DI BELANDA 


        Pendidikan di Belanda bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Belanda dan juga mencetak generasi muda yang intelek dalam segala bidang untuk menjadi penerus bangsa yang baik sesuai dengan faham liberalisme dan kapitalisme yang mereka jadikan sebagai landasan bangsa dan negara. Sistem penjenjangan di Belanda meliputi Pendidikan tingkat dasar dan lanjutan, pendidikan tingkat menengah kejuruan, pendidikan tingkat tinggi. Siswa yang studi di sekolah umum, agama, dan netral dibiayai pemerintah dengan anggaran yang sama bila memenuhi persyaratan. Tetapi pada dasarnya murid tidak membayar sekolah, meskipun sekolah diperbolehkan menarik sumbangan pendidikan dari orang tua murid. Sekolah swasta dibiayai yayasan atau sekolah itu sendiri. Sementara sekolah umum dikelola pemerintah daerah. Keluarga kerajaan biasanya mengikuti pendidikan di sekolah umum. Sekolah agama dikelola suatu dewan yang mengelola pembiayaannya. Berdasarkan agama, terdapat Sekolah Katolik, Protestan, Yahudi, dan Muslim, baik di sekolah dasar, sekolah lanjutan, maupun perguruan tinggi. Semua sekolah ini, baik sekolah umum, khusus, maupun swasta berada di bawah pengawasan Inspectie van het Onerwijs (Inspeksi Pendidikan). Sistem pendidikan Belanda didasarkan pada statute yang kuat dan berfungsi sebagai dasar peraturan-peraturan yang lebih rinci dalam bidang-bidang tertentu. Peraturan ini dibuat menurut urutan atau hierarki. Bentuk sistem pendidikan Belanda ialah sentralisasi. Tanggngjawab pemerintah pusat terletak pada hal-hal yang berhubungan dengan organisasi, pendanaan (termasuk status hokum kepegawaian), inspeksi, ujian, dan inovasi promosi. Pejabat-pejabat propinsi bertanggung jawab terutama atas tugas-tugas pengawasan serta mempunyai peran juga dalam hal pelaksanaan pendidikan orang dewasa, dan akhir-akhir ini juga lebih banyak dilibatkan dalam tugas-tugas perencanaan dan penasihatan. Guru juga harus mampu mengajarkan semua mata pelajaran pada tingkatan pendidikan dasar. Guru sekolah menengah harus memiliki kualifikasi gare satu atau kualifikasi grade 2. Pada tingkat sekolah dasar rencana kerja merupakan instrument utama bagi “school board”. Organisasi dan isi program pendidikan ditetapkan sekurang-kurangnya sekali dua tahun dalam bentuk proposal dari guru-guru. Ini berisi pilihan materi pelajaran, metode mengajar, cara atau teknik bagaimana hasil belajar anak di ukur, dinilai dan dilaporkan. Pada tingkat sekolah menengah, staf pengajar menyusun silabus dan rancangan pelajaran yang juga direviu oleh inspektorat. Informasi yang lengkap dan rinci perlu disiapkan yang mencangkup mata pelajaran, waktu, pengorganisasian kelompok, dan keterangan bagaimana mengenai sekolah menghadapi siswa yang hidup dalam masyarakat multicultural. Sudah ada ketentuan minimal dan maksimal waktu untuk setiap mata pelajaran dari kementerian pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. Sistem kenaikan kelas di sekolah belanda naik secara otomatis dimulai dari grade 1 sampai ke grade yang lebih tinggi. Ijazah pertama yang diperoleh peserta didik pada usia 12 tahun berdasarkan tes yang telah disusun oleh lembaga tes pusat. Pada tingkat pendidikan menengah, ujian akhir sekolah terdiri dari dua bagian: ujian sekolah, dan ujian yang bersifat nasional. Kedua ujian ini dilaksanakan pada tahun terakhir, dengan penjadwalan ujian sekolah mendahului ujian nasional. Ujian nasional dilaksanakan serentak pada waktu yang sama untuk setiap jenis sekolah. Pada sekolah menengah kejurusan tingkat pertama, ujian dilakukan empat tingkat yang berbeda. Dua ujian yang paling sulit ditentukan oleh menteri pendidikan. Pada sekolah menengah kejurusan tingkat atas, program ujian ditetapkan oleh menteri pendidikan bersamaan dengan dilaksanakannya ujian nasional. Dalam banyak hal, sekolah menetapkan ujiannya masing-masing yang materinya berkaitan dengan sasaran pelajaran yang telah ditetapkan. Pada tingkat pendidikan tinggi, dilakukan ujian pada akhir tahun pertama yang dinamakan “propaedeutic examination” untuk menentukan apakah seorang mahasiswa dapat mengikuti kuliah-kuliah tiga tahun berikutnya. Pada akhir program, yaitu setelah 4 tahun, mahasiswa harus mengambil ujian akhir. “school board” atau dewan sekolah (pada HBO) atau dewan dosen (pada universitas) bertanggung jawab atas pengolahan dan kualitas ujian. Biasanya, setiap fakultas atau jurusan membentuk panitia ujian sendiri.

school_children1

Di Belanda, ujian nasional SD bersifat optional, sekolah boleh memilih ikut atau tidak ikut. Hal ini dinyatakan oleh orang-orang dari CITO (The National Institute for Educational Measurement, semacam Puspendik Balitbang Dikbud di kita) tahun 2001, waktu diundang Pusat Kurikulum. Namun, banyak SD di sana tak mau ketinggalan, ramai-ramai ikut UN agar dihargai masyarakat dan lulusannya mulus masuk sekolah menengah. CITO menyatakan bahwa sekitar 85% SD ikut UN ini.

Exames_Image7
Ujian nasional SMA di Belanda tidak dibuat seram alias genting. Siswa boleh bawa kamus dan rumus. Tapi, soalnya berbentuk esai sehingga mungkin tidak sempat buka kamus dan lihat rumus. Yang penting, kecurangan bisa ditekan seminimal mungkin agar tidak membuayarkan buah pendidikan karakter yang dibina sekian lama. Untuk mengatasi kebocoran soal dan karut marut ini diintroduksi 20 jenis kertas ujian yang berdampak kepada keterlambatan pencetakan dan pengiriman bahan ujian ke sekolah. Belum lagi jika dipersoalkan apakah 20 jenis kertas ujian itu memiliki validitas kesetaraan. Mungkin ada benarnya kata para pengusaha, “Kalau pemerintah itu suka mempersulit apa yang sebenarnya mudah dikerjakan, tapi kalau pengusaha suka mempermudaha apa yang sulit dikerjakan.” Kalau kita belum bisa mengikuti sistem pendidikan Finlandia yang menghapus ujian nasional, paling tidak kita bisa mengikuti format ujian nasional yang dicontohkan Belanda dan juga negara-negara lainnya.


Text Box: KURIKULUM DI INGGRIS
 


Selama abad pertengahan sekolah didirikan untuk mengajarkan tata bahasa latin , sedangkan magang adalah cara utama untuk memasukkan pekerjaan praktis. Pendidikan di inggris diawasi oleh departemen pendidikan dan departemen bisnis, inovasi dan keterampilan Pada tingkat lokal, pemerintah daerah bertanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan untuk pendidikan umum dan sekolah negeri. Penuh waktu pendidikan adalah wajib untuk semua anak berusia antara 5 dan 16 (inklusif).  Siswa kemudian dapat melanjutkan studi sekunder untuk beberapa tahun selanjutnya dua ( bentuk keenam ), terkemuka paling biasanya ke tingkat a kualifikasi, meskipun kualifikasi lainnya dan kursus ada, termasuk bisnis dan teknologi majelis pendidikan (btec) kualifikasi dan international baccalaureate . Usia meninggalkan untuk pendidikan wajib dinaikkan menjadi 18 oleh pendidikan dan keterampilan undang-undang 2008 . Perubahan akan berlaku pada tahun 2013 untuk 17 berusia tahun dan 2015 untuk anak-anak usia 18 tahun. Negara-disediakan sekolah gratis bagi siswa, dan ada juga tradisi sekolah independen , tetapi orangtua dapat memilih untuk mendidik anak-anak mereka dengan cara apapun yang sesuai. Pendidikan dasar dan menengah dimana tahun sekolah di mulai pada tanggal 1 september. Berdasarkan kurikulum nasional sistem, semua siswa menjalani tes kurikulum nasional (ncts, atau bahasa sehari-hari dikenal sebagai sat) terhadap ujung kunci tahap 2 dalam mata pelajaran inti, tapi tidak dasar mata pelajaran, dimana penilaian guru digunakan. Mereka biasanya mengambil gcse ujian dalam dua tahun terakhir key stage 4, namun mungkin akan lain level 2 kualifikasi, seperti gnvq .mantan tes pada akhir kunci tahap 3 ditinggalkan setelah tahun 2008 tes, ketika masalah berat muncul mengenai tata cara menandai. Sekarang di key tahap 1 dan 3, penilaian adalah dengan penilaian guru terhadap kurikulum tingkat target nasional untuk semua mata pelajaran.performance. Hasil tes untuk sekolah yang diterbitkan, dan merupakan ukuran penting kinerja mereka. Undang-undang pendidikan mengharuskan orang tua untuk memastikan anak-anak mereka yang dididik baik oleh sekolah atau sebaliknya. Kecil tapi meningkatnya jumlah orang tua yang memilih opsi lain. gaya pendidikan sering disebut sebagai pilihan utama pendidikan. Pendidikan ini dapat mengambil berbagai bentuk mulai dari homeschooling dimana gaya kurikulum sekolah diikuti di rumah untuk unschooling di mana setiap kemiripan struktur dalam penyediaan pendidikan ditinggalkan. Tidak ada persyaratan untuk mengikuti kurikulum nasional atau memberikan pelajaran formal. Orang tua tidak perlu menjadi guru yang berkualitas, atau mengikuti jam sekolah atau istilah. Orang tua yang memilih untuk mendidik anak-anak mereka selain di sekolah harus membiayai penyediaan pendidikan itu sendiri. Negara Inggris mempunya sejarah dan sistem pendidikan yang membuat pendidikan menjadi maju . Dimana negara Inggris mempunyai sistem yaitu Pendidikan dasar dan menengah Pendidikan Tinggi dan Dewasa pendidikan.


Text Box: KURIKULUM DI KOREA SELATAN (NEGARA GINGSENG)
 


Korea Selatan merupakan salah satu Negara di kawasan Asia yang menduduki peringkat ke-2 dunia dalam dunia Pendidikan setelah Finlandia. Tak hanya itu, Negara yang dikenal dengan makanan khasnya yang bernama kimchi ini, juga unggul dalam perkembangan ekonomi serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara pesat. Korea Selatan bahkan sudah mampu bersaing dengan negara-negara maju lainnya yang lebih dulu dikenal dengan kemajuan di bidang teknologinya seperti Amerika dan Jepang. Pada sisi pengembangan Sumber Daya Manusia khususnya pada pendidikan, pemerintah Korea Selatan, telah memberi perhatian yang sangat baik dan khusus terhadap kualitas pendidikannya, baik pendidikan di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah. Pemerintah Korea Selatan memandang bahwa pendidikanlah yang merupakan unsur  utama dalam  memicu peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. “Level up! Our Future Will Change!” itulah motto dari salah satu sekolah milik Pemerintah di Korea Selatan yang dimana motto tersebut memiliki makna dan artian, apabila tingkat kualitas pendidikkan meningkat, maka masa depan kita akan berubah menjadi lebih baik. Perhatian itu mulai dari sistematika kurikulum hingga pembangunan sarana dan prasarana sekolah yang hampir sebagian besar didanai oleh Pemerintah. Tersedianya fasilitas tersebut menjadi motivasi dan dorongan yang kuat bagi kalangan siswa untuk belajar lebih bersungguh-sungguh menimba ilmu pengetahuan. Seperti halnya, Pemerintah Korea Selatan telah menyediakan akses internet berkecepatan tinggi di setiap sekolah demi kelancaran siswanya dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Oleh karena itu kita tidak heran lagi kalau Korea Selatan maju begitu pesat termasuk dalam dunia pendidikan. Ada sebuah area yang dinamakan “English Zone” dimana mewajibkan siswa untuk berbicara bahasa inggris. Tentunya bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam menucapkan bahasa inggris atau bahasa internasional. Dalam pengasahan kemampuan siswa dalam bidang akademik, Pemerintah Korea Selatan memprioritaskan Matematika dan Sains sebagai subjek utama yang wajib ditekuni oleh siswa, serta memperbanyak kegiatan aktif dalam membaca untuk memperluas wawasan siswa. Sebagaimana ketentuan tersebut, adalah ketentuan yang dinilai oleh PISA (Program for Internasional Student Assesment) atau Program Penilaian Siswa Internasional dalam menentukan perkembangan pendidikan dunia. Selain meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, salah satu upaya Pemerintah Korea Selatan dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia adalah dengan memperhatikan nilai gizi masyarakatnya dengan meningkatkan nilai konsumsi ikan per tahun-nya. Selain itu, kami juga mengamati, bahwa tingkat kedisiplinan dan kemandirian di negeri ginseng ini patut untuk dicontoh masyarakat umum khususnya bagi pelajar. Mereka ibarat disiplin dari “meja makan hingga ke meja belajar” yang dimana hal ini memiliki artian bahwa kedisiplinan mereka sudah dimulai sejak dini. Dari lingkungan rumah dan keluarga ke lingkungan sekolah bahkan umum, dimulai dari hal yang terkecil hingga ke tingkat lebih tinggi. Hal ini diamati langsung oleh peserta student tour SMP Al-Azhar Palu pada saat berkunjung ke Incheon Choeun Middle School. Dima jiga terdapat beberapa siswa menaiki sepeda saat berangkat sekolah ini menjadi contoh bagaimana cara menghargai lingkungan sekitar.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-6LG4zjYCqNuGR31-9gjtvQEmHWma_-bnrFIFhBw2mR5JA96k0aHjb_-DYnwTaGtOTm2l8glQNU5GcLYQBSgtTBBKDt2Q1FbLEt2SHP1xRz2kI8GaNNtUyRtpTXC8xtjmS1moVMpe7vc/s320/educ1.jpg




Text Box: KURIKULUM DI AMERIKA SERIKAT
 


Suasana pembelajaran pada sekolah dasar di Amerika Serikat berbeda dengan pembelajaran pada sekolah di Indonesia. Satu kelas terdiri dari dua puluh higga tiga puluh siswa. Guru Sekolah dasar di Amerika Serikat dibekali pendidikan lanjutan mengenai perkembangan congnitive and psychological development. Guru-guru di Amerika Serikat telah menyelesaikan pendidikan lanjutan Sarjana dan atau Pasca Sarjana (Bachelors and/or Masters degree) dalam bidang Early Childhood and Elementary Education. Pendidikan menengah memiliki struktur kurikulum yang berbeda dengan di Indonesia. Pada jenjang ini, siswa diwajibkan mengabil sejumalah mata pelajaran wajib (mandatory subjects) dan memilihi mata pelajaran pilihan (electives).
Mata pelajaran wajib (mandatory subjects) meiliputi :
  • Science (Ilmu pengetahuan alam) meliputi Biologi, Kimia dan Fisika
  • Mathematics (Matematika) meliputi aljabar, geometri, pre-calculus dan statistika
  • English (pelajaran bahasa inggris) meliputi sastra, humaniora, mengarang dan verbal(praktek)
  • Physical education (Olahraga)
Mata pelajaran pilihan (electives) meliputi:
  • Atletics  meliputi cross country, football, basketball, track and field, swimming, tennis, gymnastics, waterpolo, soccer, softball, wrestling, cheerleading, volleyball, lacrosse, ice hockey, fieldhockey, crew, boxing, skiing/snowboarding, golf, mountain biking, marching band
  • Career and Technical Education meliputi agriculture/agriscience, Business/Marketing, Family and Consumer Science, Health occipations
  • Computer word processing meliputi programing and design
  • Foreign langguages meliputi bahasa Spanyol dan Perancis (umum) Bahasa Cina, Latin, Yunani, Jerman, itali dan Jepang (tidak umum)
  • Performing Arts/Visual Arts meliputi, paduan suara, band, orchestra, drama, seni rupa, fotografi, ceramics dan dance
  • Text Box: KURIKULUM DI THAILANDPublishing meliputi Journalisme/ Koran siswa, buku tahunan dan majala siswa


Sistem pendidikan di Thailand terbagi menjadi 3, yaitu : pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal.Untuk sistem pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar dan pendidikan tinggi. sedangkan sistem pendidikan non-formal terdiri dari : program sertifikat kejuruan, program short course sekolah kejuruan dan interest group program. Pendidikan Tradisional Melayu adalah pendidikan yang muncul di Patani, sejak abad ke-17, dengan institusi seperti Madrasah dan Masjid, sedangkan masjid bukan hanya sebagai tempat beribadah, tetapi juga pusat pengajian dan penyebaran agama Islam. Pada tahun 1961 pemerintah Thai mengeluarkan suatu kebijakan yaitu mengubah pondok tradisional menjadi sistem pondok modern atau Sekolah Pondok Swasta. Adanya perubahan itu pemerintah Thai ikut serta dalam pendidikan pondok di Patani, dengan tujuan memasukan sistem pendidikan semisekuler di lembaga pondok, yang pada akhirnya bisa melahirkan pelajar yang dapat berbahasa Thai dan mempunyai semangat di diri mereka sebagai warga negara Thai. Skripsi ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang perubahan sistem Pendidikan Islam di Patani sebagai akibat dari kebijakan pemerintah Thailand, menyangkut aspek kurikulum, pengelola, tujuan, sumber pendanaan, murid dan kitab-kitab. Rombongan Pelajar/Mahasiswa dari Thailand yang pertama datang ke Indonesia ialah pada awal th 1967, mereka memilih kota Bandung sebagai tempat kuliahnydibeberapa perguruan tinggi seperti IKIP, UNPAD dan rombongan terakhir ada pula yang masuk ke ITB. Dengan System yang masih klasikal. Mempunyai kurikulum, silabus yang telah ditetapkan pokok-pokok bahasan serta jadwal pelajaran. Diajar oleh tenaga pengajar yang memiliki spesialisasi dalam bidang mata pelajaran yang diajarkan di madrasah tersebut. Diajarkan dua jenis ilmu pengetahuan, pengetahuan agama dan pengetahuan umum. Disamping tenaga pengajar, memerlukan juga tenaga administrasi, bahagia akademik dan keuangan. System manajemen tidak lagi terkonsentrasi pada satu orang / tok guru telah berubah adanya pebagian tanggung jawab (sharing patner) antara pimpinan madrasah. Oleh karena di madrasah mata pelajaran yang diajar bervariasi, maka madrasah memerlukan fasilitas pendidikan dan pengajarna seperti laboratorium bahasa, labor computer, labor sains dan sarana olah raga.  Di thailand jiga terkenal dengan kurikulum pendidikan islam.  Membangun kepercayaan dengan tujuan agar pengajaran agama Islam di sekolah-sekolah Negeri dapat menguatkan perdamaian dan keamanan di wilayah ini.



Text Box: KURIKULUM DI JEPANG
 



https://i1.wp.com/science.kennesaw.edu/%7Etwatanab/IMG_0438.jpg
Di Jepang Pendidikan dasar tidak mengenal ujian kenaikan kelas, tetapi siswa yang telah menyelesaikan proses belajar di kelas satu secara otomatis akan naik ke kelas dua, demikian seterusnya. Ujian akhir juga tidak ada, karena SD dan SMP masih termasuk kelompok compulsory education, sehingga siswa yang telah menyelesaikan studinya di tingkat SD dapat langsung mendaftar ke SMP. Selanjutnya siswa lulusan SMP dapat memilih SMA yang diminatinya, tetapi kali ini mereka harus mengikuti ujian masuk SMA yang bersifat standar, artinya soal ujian dibuat oleh Educational Board. 
1
Menurut Ahmad Sentosa dalam artikel berjudul Kurikulum dan Kompetensi Guru di Jepang, Ia menjelaskan untuk level pendidikan taman kanak-kanak (TK), di Jepang lebih cenderung merupakan lembaga pengembangan dan pelatihan kebiasaan sehari-hari. Karena itu pendidikan di level TK bukanlah pengajaran, tatapi lebih tepat disebut pendidikan. ini bertujuan untuk membiasakan anak-anak dengan cara hidup mandiri sehari-hari. Daripada mulai mengajarkan IPA atau IPS, Jepang lebih memilih memperkenalkan tata cara kehidupan sehari-hari kepada anak-anak yang baru menyelesaikan pembelajaran di TK yang lebih memfokuskan kegiatan bermain daripada belajar di dalam kelas.
Sedangkan untuk tingkat Sekolah Dasar (SD), sifat dan karakteristik kurikulum di Jepang hampir sama dengan kurikulum SD di Indonesia.Hanya yang membedakan adalah pada mata pelajaran kebiasaan hidup yang umumnya diajarkan di kelas 1 dan 2. Tujuan utama diajarkan mata pelajaran ini adalah untuk mengenalkan dan membiasakan anak-anak pada pola hidup mandiri. Daripada mengajarkan mata pelajaran IPA dan IPS, Jepang lebih memilih memperkenalkan tata cara kehidupan sehari-hari kepada anak-anak yang baru lulus dari tingkat TK yang lebih memfokuskan kegiatan bermain daripada belajar di dalam kelas. Pembelajaran utama seperti bahasa Jepang dan berhitung mempunyai porsi yang lebih dibanding pelajaran lainnya. Sedangkan pelajaran moral diajarkan tidak secara khusus dalam mata pelajaran tertentu, tetapi diajarkan oleh wali kelas sejam seminggu atau diintegrasikan melalui pelajaran lain. Dan pendidikan moral sudah termasuk pada pendidikan agama (Kristen, Budha, Shinto). Selain murid disibukkan dengan pendidikan akademik, pendidikan bersifat estetik berupa musik dan menggambar juga diajarkan dalam porsi besar di kelas 1 dan 2.
3
Pembelajaran SMP
Untuk pendidikan SMP, kurikulum menitik beratkan pada pendidikan bahasa Jepang, matematika, IPA dan IPS. Sedangkan pendidikan bahasa asing seperti Inggris dan Jerman tidak diwajibkan dan hanya bersifat pilhan bagi murid. Pelajaran bahasa Inggris baru dijadikan pelajaran wajib di level SMP pada kurikulum 2002. Adanya mata pelajaran pilihan seperti bahasa Jepang, IPS, matematika, IPA, musik, art, pendidikan jasmani, keterampilan, dan bahasa asing, merupakan pembeda khas antara kurikulum pendidikan SMP di Jepang dan Indonesia. Selain pendidikan utama di Jepang juga dilengkapi dengan pendidikan ekstrakurikuler seperti di Indonesia.
                     4

Dibandingkan kurikulum SD dan SMP, kurikulum SMA di Jepang paling sering berubah. Pada tingkat ini sudah diadakan sistem penjurusan seperti di Indonesia. Sifat khas kurikulum SMA adalah kompleksnya pelajaran yang diajarkan. Contohnya pelajaran bahasa Jepang yang mulai dikelompokkan menjadi literatur klasik dan modern. Penjurusan dilakukan di kelas 3, jurusan yang ada meliputi IPA dan budaya/sosial. tetapi seiring berjalannya waktu penjurusan mengalami perkembangan karena banyaknya lulusan SMA yang memilih akademi yang terkait dengan teknik, pertanian, perikanan, kesejahteraan masyarakat, dan lain lain. Bukan hanya di Indonesia saja banyak pro dan kontra tentang kurikulum pendidikan, di jepang pun kurikulum dilakukan secara top down, bukan bottom up. Karenanya banyak yang tidak dapat diterapkan di sekolah secara optimal. Dan pada akhirnya mendapat protes keras dari para guru. Di Jepang memperlakukan kegiatan belajar di luar secara berkala, mereka mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan lahan pertanian atau perkebunan untuk belajar memetik teh, jeruk dan menggali umbi-umbian, bahkan sampai belajar menanam padi di sawah. Di lain waktu, siswa secara berkelompok diajarkan cara menumpang kereta (densha) untuk melatih kemandirian, selain itu diselingi kegiatan wawancara dengan berbagai narasumber kemudian menjadi bahan untuk presentasi di depan kelas. Sepertinya untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tidak hanya bergantung pada sistem pendidikan itu sendiri, tapi setiap sistem dan orang di dalamnya seperti guru dan para pelajar pun harus ikut mendukung untuk mencapai visi dan misi yang sama. Jadi, Jepang dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas pun tidak semata-mata dengan hasil instan tapi dengan proses yang hampir sama dengan negara maju lain pada umumnya. Karena seperti yang dikatakan sebelumya proses kurikulum di Jepang pun tidak lepas dari kata bongkar pasang, tapi dengan loyalitas para pengajar dan tingkat kedisiplinan pelajar akhirnya dapat menciptakan banyak SDM berkualitas.


Text Box: KURIKULUM DI FINLANDIA
 


Negara Finlandia, negara yang menempati nomor satu dalam kualitas pendidikan berdasarkan survei internasional yang komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Dalamn pendidikan Finlandia tidaklah mengenjot siswanya dengan menambah jam-jam belajar, memberi beban PR tambahan, menerapkan disiplin tentara, atau memborbardir siswa dengan berbagai tes. Sebaliknya, siswa di Finlandia mulai sekolah pada usia yang agak lambat dibandingkan dengan negara-negara lain, yaitu pada usia 7 tahun, dan jam sekolah mereka justru lebih sedikit, yaitu hanya 30 jam perminggu. Bandingkan dengan Korea, ranking kedua setelah Finnlandia, yang siswanya menghabiskan 50 jam per minggu. Ternyata kuncinya terletak pada kualitas guru!. Guru-guru Finlandia boleh adalah guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah terlalu besar. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan, dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima. Tingkat persaingan lebih ketat dibandingkan masuk ke fakultas bergengsi lain seperti fakultas hukum atau kedokteran! Bandingkan dengan Indonesia yang guru-gurunya hanya memiliki kualitas seadanya dan merupakan hasil didikan perguruan tinggi dengan kualitas seadanya pula. Dengan kualitas mahasiswa yang baik dan pendidikan pelatihan guru yang berkualitas, tak salah jika mereka menjadi guru-guru dengan kualitas luarbiasa. Dengan kualifikasi dan kompetensi tersebut mereka bebas untuk menggunakan metode kelas apapun yang mereka suka, dengan kurikulum yang mereka rancang sendiri, dan buku teks yang mereka pilih sendiri. Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, mereka justru percaya bahwa ujian dan test itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak test membuat guru cenderung mengajar siswa hanya untuk lolos ujian, ungkap seorang guru di Finlandia. Padahal banyak aspek dalam pendidikan yang tidak bisa diukur dengan ujian. Pada usia 18 th siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi. Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK! Ini membantu siswa belajar bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia. Kalau siswa bertanggungjawab, mereka guru bekeja lebih bebas karena tidak harus selalu mengontrol mereka. Siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Siswa belajar lebih banyak jika mereka mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Kita tidak belajar apa-apa kalau kita hanya menuliskan apa yang dikatakan oleh guru. Di Finlandia guru tidak mengajar dengan metode ceramah. Suasana sekolah sangat santai dan fleksibel. Terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan dan belajar menjadi tidak menyenangkan. Siswa yang lambat mendapat dukungan secara intensif baik oleh guru maupun siswa lain. Hal ini juga yang membuat Finlandia sukses. Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaannya antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk. Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar danprilaku siswa membuat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu; berikutnya, bawa buku, dlsb. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha. Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan “Kamu salah” pada siswa, maka hal tersebut akan  membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya. Jadi tidak ada sistem ranking-rankingan. Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing. Ranking-rankingan hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya. Kehebatan dan keberhasilan sistem pendidikan di Finlandia adalah gabungan antara kompetensi guru yang tinggi, kesabaran, toleransi dan komitmen pada keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi. Kalau saya gagal dalam mengajar seorang siswa, kata seorang guru, maka itu berarti ada yang tidak beres dengan pengajaran saya. Sistem di Finlandia sangat fleksibel dan keankaragaman, penekanan pada pengetahuan yang luas dan profesionalisme terhadap tenaga pendidikan.


Text Box: KURIKULUM DI AUSTRALIA 


Australia, negara Kangguru ini semakin menjadi favorit bagi para siswa Indonesia yang hendak melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Selain memiliki kualitas pendidikan yang diakui secara internasional, Australia juga relatif dekat dengan Indonesia sehingga orang tua tidak terlalu khawatir melepas anaknya. Tentang kurikulum dan pengajaran di Australia. Satu hal terpenting yang harus diperhatikan pengajar adalah bahwa mereka perlu memberikan “pemahaman” (understanding) kepada para siswa, dan bukan hanya sekedar “pengetahuan” (knowing). Oleh karena itu, kurikulum yang diterapkan di Australia adalah kurikulum UBD (Understanding by Design). Penjelasan ini menggugah keingintahuan salah satu peserta kuliah umum untuk menanyakan tentang asesmen yang diadakan di Australia untuk dibandingkan dengan ujian nasional yang diadakan di Indonesia. Menekankan bahwa di Australia juga diadakan ujian nasional pada level pendidikan tertentu, tetapi ujian nasional tersebut berbeda dengan yang diadakan di Indonesia. Di Australia, ujian nasional dilaksanakan dengan menekankan pemahaman siswa dengan cara presentasi, diskusi kelompok kecil, dan lain-lain. Ujian nasional yang menuntut siswa menjawab dengan soal dengan memilih pilihan ganda atau mengisi titik-titik belum sampai pada taraf understanding, hanya knowing. Untuk memberikan topik yang sedikit berbeda, pembicara selanjutnya yaitu, Judy Crowe, yang merupakan pimpinan dari Melbourne Girls College Development menjelaskan berbagai hal tentang sekolah khusus perempuan. Diungkapkannya bahwa di Australia banyak terdapat sekolah khusus perempuan. Tujuan khusus didirikannya sekolah tersebut adalah untuk menciptakan perempuan-perempuan muda yang mampu menjadi pemimpin di masa depan. Dijelaskan lebih lanjut bahwa kurikulum yang diterapkan di sekolah tersebut adalah integrated curriculum, misalnya dengan menggabungkan mata pelajaran sejarah dengan bahasa Inggris sehingga waktu yang disediakan untuk mempelajari suatu topik menjadi lebih lama. Selain itu, Melbourne Girls College merupakan salah satu sekolah negeri independen di Melbourne yang mandiri dalam mengelola institusi mereka termasuk dalam menentukan anggaran dan rekruitmen pengajar dan staf, tetapi masih menjadi bagian dan mendapat dukungan dari pemerintah setempat. Dalam sesi tanya jawab, antusiasme para peserta terlihat melalui beberapa dari mereka yang ingin memberikan pertanyaan. Pertanyaan pertama yang terlontar yaitu tentang esensi dari “love of learning” dan pertanyaan kedua tentang aplikasi UBD dalam pembelajaran. Dr. Mary L. Perdegast menjelaskan bahwa love of leaning perlu dilakukan baik oleh guru ataupun oleh siswa. Love of learning tersebut penting karena apa yang kita ketahui saat ini akan berbeda dengan apa yang kita butuhkan di masa depan. Untuk pertanyaan kedua, untuk menerapkan UBD dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan belajar harus dibuat nyaman untuk siswa, sehingga mereka lebih mudah memahami dan pemahaman itu akan muncul secara alami. Hal ini berbeda dengan kecenderungan belajar di Indonesia di mana guru dan siswa cenderung serius dalam belajar. Menurutnya, jika siswa merasa nyaman dan senang, belajar akan terjadi secara alami.  Agar siswa lebih mendalami dan fokus pada bidang (major) yang dipelajarinya, kurikulum di Australia menetapkan maksimum empat subject saja. Meski demikian, terdapat fleksibilitas di mana siswa dapat memilih antara dua core dan dua electives, atau tiga core dan satu elective dari fakultas mana saja. Dengan kata lain, siswa dapat mendapat fleksibilitas untuk memilih mata kuliah pilihan dari fakultas di luar jurusan yang sedang dia ambil. Agar relevan dan up to date, proses pembuatan program studi melibatkan pihak industri sehingga siswa nantinya benar-benar siap terjun ke dunia kerja. Sementara itu, untuk mendukung kegiatan belajar, program studi umumnya juga ditopang oleh tenaga pengajar yang berkualitas, perpustakaan yang lengkap, laboratorium, dan fasilitas pendukung berteknologi tinggi, serta faktor pendukung lainnya seperti pelayanan konseling, baik untuk bidang akademis, karier, dan personal. Sistem perkuliahan dilakukan secara course work dan by research. Pada course work, siswa mengikuti perkuliahan di kelas relatif besar, lalu dilanjutkan dengan kelas kecil yang disebut tutorial. Di tambah kebanyakan ijiazah atau kealifikasi lulusan perguruan tinggi Australia diakui oleh asosiasi profesi berbagai negara maju sehingga memudahkan lulusannya untuk mencari kerja, membuka usaha atau meneruskan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi




Komentar

Postingan Populer